Wednesday, June 12, 2013

Recap : Gu Family Book episode 19


Flashback ke masa lalu saat Seo Hwa berusaha mau bunuh Jo Gwan dengan pisau kayu milik Wol Ryung. Saat itu saudagar dari Jepang sedang berkunjung untuk menemui Jo Gwan. Seo Hwa yang disabet pedang oleh anak buah Jo Gwan langsung ambruk seketika. Dan saat itu orang dari jepang memegang leher Seo Hwa untuk mencari tau apa Seo Hwa masih hidup atau nggak. Ekspresi orang jepang itu kaget setelah memegang leher Seo Hwa, dia segera mengeluarkan sapu tangan  untuk menutupi wajah Seo Hwa.
Awalnya ngira Seo Hwa beneran udah meninggal. Nggak taunya itu semua rencana orang jepang itu untuk menyelamatkan Seo Hwa. Seo Hwa yang udah ditutup tubuhnya dan diangkut menggunakan gerobak diambil oleh orang jepang itu.


Pyeong Joon mendapat surat yang diduga berasal dari kepala gisaeng Chun untuk memberitahu keadaan Kang Chi.
Disatu sisi Seo Hwa ditantang Jo Gwan untuk mengakui identitasnya dengan cara menggunakan Kang Chi. Tapi untuk menutupi identitasnya didepan Kang Chi, Seo Hwa mengatakan kalau dia cuma butuh peta yang diambil Kang Chi. Dia juga menegaskan pada Jo Gwan kalau dia nggak peduli apa yang mau dilakukan Jo Gwan pada Kang Chi. Seo Hwa mengatakan itu karna dia merasa terpojok saat Jo Gwan mengatakan akan menggantung Kang Chi ditengah pasar. Seo Hwa juga berusaha menahan tangis dan emosinya saat menatap Kang Chi yang kesakitan. Tapi saat Seo Hwa udah nggak ada, Jo Gwan memberitahu Kang Chi kalau wanita itu adalah ibunya.
Begitu masuk kedalam kamar, Seo Hwa langsung nangis. Dia yakin kalau Kang Chi adalah anaknya. Sepertinya dia nyesel udah nyuruh Jo Gwan menangkap Kang Chi. Dan Seo Hwa semakin sedih saat mengingat Kang Chi mengatakan arti dari namanya. Tapi walaupun udah didalem kamar Seo Hwa tetep berusaha menahan tangisnya supaya nggak pecah. Takut kalau identitasnya ketauan.


Tae Seo bertemu dengan kepala gisaeng Chun. Kepala gisaeng Chun memberikan Tae Seo obat pil untuk menolong Kang Chi. Kepala gisaeng Chun mengatakan kalau itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa Kang Chi.
Begitu sampai di penginapan Tae Seo langsung memanggil pelayan setianya. Dia memberikan obat itu untuk diberikan pada Kang Chi. Tapi kepala pelayan Choi mengatakan kalau Kang Chi dijaga ketat jadi susah untuk memberikan obat tersebut. Tapi akhirnya Tae Seo punya ide, dia menyuruh kepala pelayan Choi untuk membuat makanan yang didalamnya diisi obat itu.
Dengan takut-takut kepala pelayan Choi masuk keruangan tempat Kang Chi dirantai dan memberikan makan yang dia buat. Sesuai dengan pesan Tae Seo, maka kepala pelayan Choi mengatakan kalau makan itu berasal dari orang jepang. Tapi sayangnya kang Chi terlalu lama untuk sadar kalau kepala pelayan Choi sedang membantunya. Saat kepala pelayan Choi mau menyuapi Kang Chi tiba-tiba dia ditarik oleh anak buah Jo Gwan dan menyebabkan makanan itu jatuh.


Mengetahui Kang Chi dalam bahaya, Yeo Wool kembali melarikan diri dari rumahnya. Untuk kali ini dia nggak meminta bantuan Gon, melainkan minta bantuan pada Ma Bong Chul a.k.a kepala preman yang mendadak jadi baik gara-gara diselamatin Kang Chi. Yeo Wool mengajak Bong Chul untuk merampok penginapan seratus tahun.
Bong Chul bersama anak buahnya mendatangi penginapan seratus tahun untuk meminta bayaran pada Jo Gwan atas apa yang udah dilakukan. Begitu Jo Gwan nggak mau ngasih bayaran yang diminta, Bong Chul menyuruh anak buahnya untuk tetep tiduran sampai Jo Gwan mau membayarnya. Sedangkan Yeo Wool berusaha menolong Kang Chi saat penjagaan Kang Chi sedikit longgar.
Tapi sayang gara-gara Bong Chul, Yeo Wool akhirnya ketauan juga. Bong Chul yang saat itu babak belur langsung diiket, begitu juga dengan Yeo Wool.
Beruntung walaupun makanan yang berisi obat sempet ketendang-tendang pas Yeo Wool berantem, akhirnya Kang Chi bisa memakannya.


Saat Kang Chi dibawa kehalaman penginapan seratus tahun, Jo Gwan memberitahu pada orang-orang yang ada disitu untuk melihat wujud Kang Chi aslinya. Walaupun mereka ketakutan tapi mereka tetep menganggap kalau orang yang ada didepannya adalah Kang Chi. Begitu Kang Chi mau dibawa untuk digantung ditengah pasar, kepala pelayan Choi memohon pada Jo Gwan untuk melepaskan Kang Chi. Ternyata apa yang dilakukan Kepala pelayan Choi membuat dirinya ditendang oleh para anak buah Jo Gwan. Nggak bisa lagi nahan emosinya, Kang Chi mengeluarkan tenaganya yang tersisa untuk menyelamatkan kepala pelayan Choi. Tapi begitu Kang Chi mau membunuh Jo Gwan, orang dari Jepang langsung menghentikan Kang Chi dengan memukulnya. Saat Kang Chi udah nggak sadarkan diri, akhirnya Seo Hwa muncul dan nyelamatin Kang Chi. Dia membuat pengakuan kalau dirinya adalah Seo Hwa.


Kang Chi dibawa kesuatu kamar. Dan disitu terdapat kepala pelayan Choi dan juga Seo Hwa. Tapi sepertinya kepala pelayan Choi udah tau siapa wanita jepang itu sebenernya. Makanya dia menceritakan masa kecil Kang Chi, dan menceritakan bagaimana sifat Kang Chi. Kepala pelayan Choi juga mengatakan kalau dia bukanlah bapaknya, melainkan Lord park yang dianggap sebagai bapaknya Kang Chi. Saat itu Seo Hwa meminta pada kepala pelayan Choi untuk nggak menceritakan masalah tersebut pada Kang Chi.
Tapi begitu Seo Hwa dan kepala pelayan Choi keluar, Kang Chi langsung membuka matanya. Ternyata sejak tadi Kang Chi mendengarkan percakan antara Seo Hwa dengan kepala pelayan Choi.


Waaakkk... roman-romannya kayaknya orang-orang dari jepang bakal menghianati Seo Hwa. Soalnya Jo Gwan marah besar pada anak buahnya Seo Hwa yang bisa berbahasa korea. Jo Gwan menyuruhnya untuk memilih saat itu juga Seo Hwa atau dirinya. Tapi karna Jo Gwan dari awal menawarkan posisi pemerintahan pastinya bakal mihak Jo Gwan. Sedangkan Seo Hwa selalu memikirkan dendamnya pada Jo Gwan.


Saat Kang Chi mau pergi meninggalkan kamar yang dia tempatin, tiba-tiba dia melihat Seo Hwa sedang melamun. Begitu Seo Hwa sadar dengan keberadaan Kang Chi, Kang Chi langsung pamitan. Tapi langkah Kang Chi terhenti. Dia membalikan badannya untuk bertanya sesuatu pada Seo Hwa. Adegan ibu dan anak ini bikin sedih saat Kang Chi bertanya ke Seo Hwa "Apa anda segitu bencinya denganku? Segitu bencinya sampai-sampai meninggalkanku di sungai?"
Mendengar itu Seo Hwa pun kaget. Wajahnya berubah menjadi sedih begitu mendengar kata-kata Kang Chi. Nggak bisa berkata apa-apa, akhirnya Kang Chi pun pergi ninggalin Seo Hwa. Melihat Kang Chi pergi Seo Hwa langsung nangis sambil mukul-mukul dadanya. Dan saat itu anak buahnya melihat apa yang terjadi pada Seo Hwa.
Kayaknya Seo Hwa ini bener-bener nyesel. Setelah dia khianatin dan ninggalin Wol Ryung, sekarang dia ditinggal anaknya sendiri. Hhhuuuaaaa......


Setelah lama tinggal di rumah gisaeng Chung Jo semakin berani dengan Wol Sun. Dia memberikan Wol Sun arak dan juga hadiah. Chung Jo mengatakan kalau itu adalah permohonan maafnya. Tapi ternyata Chung Jo membuat rencana. Dia ternyata memberikan arak ke Wol Sun persis dengan arak yang diberikan Wol Sun pada Kang Chi. Begitu sekali teguk Wol Sun udah merasa kesakitan. Chung Jo mengatakan pada Wol Sun itu dia lakukan supaya Wol Sun merasakan apa yang Kang Chi rasakan. Good Job Chung Jo!


Adegan dimana Yeo Wool dan Bong Chul diiket disuatu ruangan lucu banget. Bong Chul yang masih belum sadar ngira kalau yang manggil-manggil dia adalah ibunya padahal yang manggil untuk membuka iketannya adalah Yeo Wool. Kebloonan Bong Chul nggak cuma sampe situ aja. Kang Chi yang dateng untuk nyelamatin Yeo Wool sampe lupa kalau masih ada Bong Chul yang harus di lepasin talinya. Kang Chi terlalu asik pelukan dengan Yeo Wool. Saking terlalu lama Kang Chi ngelepasin iketan Yeo Wool, Bong Chul akhirnya berusaha memuter badannya untuk bisa melihat apa yang dilakukan Kang Chi. Dan tiba-tiba Bong Chul kaget setengah mati saat melihat Kang Chi dan Yeo Wool pelukan. Rupanya Bong Chul selama ini merasa kalau Yeo Wool adalah laki-laki. Makanya Bong Chul sampe mabuk-mabukan begitu tau Kang Chi suka sama laki-laki bukannya perempuan. hahahahaha....


Gon mendadak berubah baik pada Kang Chi. Dia menghawatirkan Kang Chi, sampe-sampe bela-belain nunggu kedatangan Kang Chi dan Yeo Wool bersama dengan Sung. Begitu Kang Chi dan Yeo Wool pulang, mereka pun langsung makan yang dihidangkan oleh master Gon Dal. Tapi tiba-tiba Kang Chi meneteskan air matanya. Master Gon Dal, Gon, Yeo Wool, dan Sung yang melihat Kang Chi menangis langsung diem. Mereka yakin kalau Kang Chi sedang ada yang dipikirin, tapi mereka nggak mau bertanya pada Kang Chi. Yeo Wool justru memgang kaki Kang Chi untuk menenangkannya.


Saat Gon sedang latihan pedang, Kang Chi datang menemui Gon. Dia mengatakan pada Gon untuk mengajarkannya pedang. Tujuan Kang Chi adalah untuk melindungi orang-orang yang ada disekitarnya. Tapi tiba-tiba Kang Chi juga mengatakan tentang dirinya yang harus membunuh bapaknya sendiri. Gon langsung kaget dengan perkataan Kang Chi. Karena nggak ada yang tau selain keempat master.
Akhirnya Gon pun mengabulkan Kang Chi untuk membuat dirinya semakin kuat.


Mengejutkan Seo Hwa mulai bertindak. Setelah Jo Gwan mengetahui identitas yang sebenernya Seo Hwa berencana untuk membunuh Jo Gwan. Tapi sepertinya pembunuhan itu nggak berhasil. karena di wajahnya Jo Gwan terdapat percikan darah. Kemungkinan ada yang membantunya. Dan mungkin juga orang yang membantunya adalah pengawal setianya yang sempet dibunuh oleh Wol Ryung.


Wol Ryung akhirnya mendatangi penginapan seratus tahun. Dengan hawa jahatnya dia mau mencari tau siapa yang udah memanggilnya kembali kedunia lagi.
Disatu sisi Yeo Wool menemui Seo Hwa. Masih belum jelas maksud kedatangan Yeo Wool, tapi Yeo Wool mengatakan ada hubungannya dengan Kang Chi.
Dan rupanya memperkuat kekuatan Kang Chi yang dimaksud adalah bisa bertarung melawan Pyeong Joon. Pyeong Joon tiba-tiba membawa pedang yang pernah digunakan untuk membunuh Wol Ryung. Agak aneh sih sebenernya, waktu itu Kang Chi mematahkan pedang Pyeong Joon yang digunakan untuk membunuh Wol Ryung, tapi sekarang Pyeong Joon membawanya lagi.
Saat itu Pyeong Joon menyuruh Kang Chi untuk melepaskan gelangnya dan melawan pedang Pyeong Joon. kayaknya Pyeong Joon udah sadar kalau keselamatan masyarakan Joseon ada ditangan Kang Chi. Karna Kang Chilah yang bisa menghentikan bahkan memusnahkan Wol Ryung.


No comments:

Post a Comment